3

Sebuah Cerita Tentang Kehidupanku

Posted by Fandhy Achmad R on 01.14
Inilah masa yang paling muram dalam hidupku. Masa muram setelah sekian lama mencari dan terus mencari akan sosok cinta sejati. Setelah ku kira telah menemukannya, ternyata seketika itu pula aku harus tersadar, bahwa aku harus melepaskannya. Karena aku sadar dia itu bukan milikku, bukan untukku.

Itu semua salahku, kadang aku berkhayal menghabiskan sisa hidupku bersamanya. Aku kira momen kebersamaan yang aku jalani selama ini telah cukup membuktikan bahwa kamu adalah untukku, kamu adalah milikku. Namun nyatanya sekali lagi, kenyataan membuatku tersadar bahwa kamu bukanlah untuk aku, kamu bukanlah sosok pendamping hidupku.

Bukan salah dia. Ini semua salahku, kesalahanku. Sekarang aku hanya bisa meratap dan menyesal. Meratapi semua seorang diri. Seketika aku merasa sendirian di tengah keramaian dunia. Dunia terkadang aku anggap tidak adil. Dalam pelarianku, aku mengurung diri. Mengurung dari dunia, dunia yang aku anggap telah berkhianat padaku.


Aku tak tahu lagi apa dan siapa yang bisa aku percaya. Bahkan dengan diriku sendiri aku masih meragukannya, Dunia seketika berubah menjadi sesuatu yang tak mampu aku mengerti. Layaknya diorama yang terus memberiku teka-teki berulang kali. Berulang kali aku terjebak dalam enigma, enigma kehidupan. Aku merasa semua harapan dan impianku sudah terampas tanpa perasaan. Tertinggalah aku sendiri. Di ruang kesendirianku, hanya dengan hatiku yang retak di segala sisi.

Akhirnya aku tahu rasanya. Rasanya patah hati. Ternyata rasanya begitu menyesakkan. Aku bukanlah sosok yang mudah membuka hati dan bukanlah sosok yang mudah jatuh cinta. Bagiku jatuh cinta adalah sebuah proses. Proses panjang, mulai dari kita berkenalan sampai kita berkeyakinan untuk membina sebuah hubungan dengan seorang wanita yang pilih.

Aku bukanlah tipe orang yang suka menghabiskan waktu dengan hanya bersenang-senang. Bersenang-senang dengan satu gadis ke satu gadis yang lainnya, Aku tak seperti itu, aku tetaplah seorang kakak yang mempunyai adik perempuan. Dan aku tak suka untuk menyakiti hati perempuan. Ya meskipun seringnya aku yang disakiti oleh perempuan. Ah namanya juga hidup, kalo gak menyakiti ya disakiti. Ah entahlah, terkadang aku tak peduli akan cinta untuk sementara waktu. Meskipun terkadang aku rindu akan sosok cinta itu. Tapi mau gimana lagi? Adanya begini.

Karya : Fandhy Achmad Romadhon

3 Comments


tenang sob, masih banyak wanita menunggumu #eh


iya kak, makasih supportnya :)))


saya kira cuma cewe doang yang bisa ngungkapin rasa patah hati lewat tulisan haha

Posting Komentar

Copyright © 2009 Kedai Kata All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.